Tangerang, iNews45.com II
Kopsyah BMI kembali menyerahkan hibah rumah siap huni (HRSH) unit ke 402, Selasa 11 April 2023. Yang menjadi spesial, rumah tersebut dibangun di desa tempat dimana awal mula program HRSH perdana berdiri. Yakni Desa Sindang Panon, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten.
Rumah HRSH ke 402 diserahkan kepada Ibu Muneng (61 tahun). Anggota Rembug Pusat India Kopsyah BMI Cabang Pasar Kemis. Bersama sang suami Kusnadi, Ibu Muneng telah tinggal di rumah yang tak layak dan beralaskan tanah selama 30 tahun lebih. Problem biaya yang tak sedikit membuat keluarga ini mengurungkan niatnya memperbaiki rumah mereka. Muneng hanyalah seorang buruh tani dengan penghasilan Rp15 ribu perhari. Sementara suaminya hanya buruh pengepul limbah dengan penghasilan Rp20 ribu perhari.
Saat acara berlangsung, anggota Kopsyah BMI dan warga berkumpul di saat terik matahari terasa di atas kepala. Mereka berkumpul baik di luar maupun di dalam tenda. Rasa dahaga dan lapar karena puasa seperti tak diindahkan. Mereka harus melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kebahagiaan itu berlangsung. Ada yang menangis tersedu, ada pula yang semangat menyaksikan acara tersebut. Semua berbahagia. Itu yang diungkapkan Puji Astuti, Ketua Rembug Pusat India.
Puji Astuti mengatakan, sebelum dibangun ulang oleh Kopsyah BMI, rumah Ibu Muneng masih beralaskan tanah dan bocor dimana mana. Itu menyebabkan hanya bisa berdiam diri didepan rumah Ketika hujan datang.
”Alhamdulillah pak, kami senang semua. Dari Kopsyah BMI, tetangga saya Ibu Muneng bisa lebaran di rumah yang baru. Kami anggota BMI yang juga tetangga ibu Muneng mengucapkan terima kasih kepada Kopsyah BMI, koperasi kami semua yang jiwa sosialnya tinggi,” ujarnya kepada Redaksi Klikbmi.
Sementara, Kepala Desa Sindang Panon Didik Darmadi menuturkan, Kopsyah BMI dan Desa Sindang Panon, Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang punya sejarah yang susah untuk dilupakan. Akhir tahun 2015 silam, Desa Sindang Panon menjadi desa pertama berdirinya HRSH perdana Kopsyah BMI.
”Saya masih ingat, rumah hibah pertama BMI waktu itu belum sebagus sekarang. Meski demikian, melihat itu saya bangga. Karena baru Kopsyah BMI sebagai lembaga keuangan mikro yang perhatian kepada warganya. Dan sekarang dengan melihat bangunan HRSH yang baru, saya semakin bangga dan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada BMI. Rumahnya semakin nyaman dan megah,” kata Didik.
Kini, HRSH menjadi program sosial dan pemberdayaan yang mencatatkan dua rekor kepada Kopsyah BMI dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Rekor sebagai koperasi pelopor program HRSH dan Direktur Utama Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara sebagai penggagas program HRSH melalui koperasi.
Di hadapan para tamu undangan dan anggota, Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara kembali mengingatkan sebagai anggota Koperasi BMI, kita harus semakin bangga lewat program-program pemberdayaan dan sosialnya.
Ia pun mengajak anggota untuk bersemangat bersedekah. Dalam firman-Nya di QS At Thalaq 2-3 bahwa Allah SWT akan memberikan jalan rezeki pada hambanya dari arah tak disangka-sangka. Seperti yang terjadi dalam kehidupan Ibu Muneng
”Inilah rezeki yang tak disangka-sangka. Padahal, saya baru ke sini. Allah SWT Kalau sudah ngasih rezeki tak pernah lihat-lihat. Bisa saja, ini bisa saja. Ibu Muneng dalam salat malamnya, minta sama Allah dapat rumah baru. Wasilahnya dengan menjadi anggota Kopsyah BMI dan Allah SWT mewujudkan itu semua. Doa ibu Muneng benar-benar mustajab,” terangnya.
”Inilah bedanya istilah anggota dan nasabah. Kalau menjadi anggota koperasi, dia adalah pemiliknya dan apapun kesusahan dia, Kopsyah BMI selau ada untuk membantu. Kalau nasabah beda, hanya ikatan bisnis semata, tidak ada ikatan sekuat ini,” papar pria yang karib disapa Kambara tersebut.
Penulis tiga buku seri Peradaban Baru Koperasi Indonesia itu menjelaskan, HRSH merupakan manfaat menjadi anggota Koperasi BMI. Semangat berbagi ini adalah hakikat gotong royong para anggota Kopsyah BMI.
”Koperasi punya dua asas yakni kekeluargaan dan gotong royong. Dan dua asas ini harus melekat tidak bisa dipisahkan. Karena kalau hanya kekeluargaan saja, itu baru sekedar rasa. Sementara action-nya atau geraknya ada di asas gotong royong. Kita harus bergerak, mengambil tindakan, bukan sekedar di mulut saja. Dan rumah Ibu Muneng dibangun dari sebagian keuntungan koperasi, sementara non anggota dari infaq anggota BMI,” jelasnya.
Dengan semangat gotong royong tersebut, Kambara mengatakan terjadi kenaikan pendapatan dari pembiayaan yang diakses anggota. Hasil Litbang BMI di Tahun 2022, mengungkapkan terjadi kenaikan 32 persen dari Rp2,6 juta sebelum mendapatkan pembiayaan menjadi Rp3,8 juta perbulan setelah mendapatkan pembiayaan.
”Dengan kenaikan itu, pembiayaan Kopsyah BMI memberikan pengaruh signifikan terhadap pendapatan anggota. Dengan mendapatkan pembiayaan Rp1 juta perbulan, maka pendapatan bertambah Rp86 ribu sebulan,” tambah Kambara.
Untuk itu, ia mengajak para undangan yang hadir untuk menjadi anggota BMI. Kambara menegaskan bahwa untuk menjadi anggota Kopsyah BMI tidak mesti harus pinjam, tetapi cukup dengan menyimpan.
”Tidak mesti minjam, menabung saja. Di Desa Sindang Panon saja ada 14 ribu KK. Jika menabung selama setahun sebanyak Rp1 juta saja, jadi ada Rp14 miliar yang beredar di Sindang Panon saja. Dan uang itu, tidak berputar kemana-mana, hanya di sini saja, tidak keluar dari Sindang Panon yang membuat ekonomi desa kita tumbuh,” paparnya.
Bagaimana Kopsyah BMI memberikan manfaat bagi anggota juga dirasakan oleh Camat Sindang Jaya, H Abudin yang ikut memberi sambutan dalam acara tersebut. Dikatakannya, Koperasi BMI dari tahun ke tahun terus berbenah diri ke arah yang lebih baik. Tidak hanya berinovasi pada program sosial, Kopsyah BMI juga terus bertransformasi ke arah digitalisasi koperasi yang memudahkan pelayanan anggota dan kebutuhannya.
”Sekarang Kopsyah BMI sudah selevel dengan Bank-bank syariah besar. BMI sekarang ada BMI Mobile ada Doit BMI juga. Pelayanan digitalnya membuat anggota koperasi dapat bertransaksi dengan mudah persis seperti menggunakan mobile banking,” papar pria yang sudah enam tahun menjadi anggota Kopsyah BMI tersebut.
Kendati demikian, selama ia menjabat di berbagai instansi pemerintahan di Pemkab Tangerang, H Abudin belum mendengar Kopsyah BMI mengendurkan kegiatan sosial dan pemberdayaannya. ”Kenapa saya jadi anggota, salah satunya ini (HRSH Kopsyah BMI), karena beragamnya kegiatan sosialnya, karena BMI mendorong anggotanya untuk menjadi maju usahanya, ini alasan saya menjadi anggota BMI,” tandasnya.
Sementara Kasi Pengawasan Koperasi Dinkop dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang H Otong Sudrajat mengatakan, BMI hadir untuk mengajak anggota berjuang meningkatkan ekonomi agar lebih baik. ”Karena melalui koperasi, masyarakat yang dahulu ekonominya rendah kini semakin meningkat. Tidak hanya ekonominya saja, tapi juga jiwa sosialnya ikut terangkat,” tandasnya.
Selain Camat Sindang Jaya, Kasi Pengawasan Dinkop dan Kades Sindang Panon , acara istimewa ini juga dihadiri oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas dan tokoh masyarakat Desa Sindang Panon. Selain itu hadir Direktur Operasional Kopsyah BMI Yayat Hidayatullah, Manajer Ziswaf Kopsyah BMI Andi, Manajer Area 02 Khotimah dan Manajer Cabang Pasar Kemis Azhar Al Farabi. (*/Acy).