TANGERANG, iNews45.com || Semakin maraknya penyalahgunaan obat keras jenis exsymer dan tramadol yang di konsumsi secara berlebihan oleh sebagian orang dapat mempengaruhi mental dan perilaku yang cenderung agresif.
Hal ini dikatakan langsung Kepala Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Cabang Kabupaten Tangerang Sony Mughofir dalam Sidak ke sejumlah tempat yang di duga menjual dan mengedarkan obat jenis tersebut di wilayah Desa Kedung Kecamatan Sepatan timur.
“Nantinya sang pengguna akan cenderung agresif, menjadi mudah berhalusinasi dan memiliki perilaku yang bersifat atau bernafsu untuk menyerang. Itu karena exsymer dan tramadol berkerjanya di sistem saraf pusat. Sama dengan Psikotropika,” katanya kepada Awak Media Kamis, (26/01/2023).
Menurut Sony, penjualan exsymer dan tramadol secara bebas tidak dibenarkan dengan alasan apapun dan harus ditertibkan.
"Saya yakin dan percaya bila warga ikut serta berperan aktif dalam menolak keberadaan para penjual exsymer dan tramadol yang berkedok toko kosmetik atau warung jamu di pantau dengan ketat akan dapat membantu mengurangi penyebaran penyalahgunaan obat - obatan keras tersebut," ucapnya
“Terutama, dari unsur seperti tokoh Pemuda, ulama, Kepala Desa, Kepala Dusun, Ketua RW, dan Ketua RT. Kalau semua unsur - unsur ini berperan aktif maka akan membantu mengurangi penyebaran penyalahgunaan exsymer dan tramadol,” ujarnya.
Mengingat mungkin karena petugas internalnya masih terbatas, sehingga pihaknya hanya mampu menertibkan yang dilakukan secara terjadwal setiap dua kali dalam sebulan.
“Jadi, ini juga sebuah langkah awal salah satu upaya memberantas para Gengster ataupun perilaku agresif Gengster, yakni memberantas kios obat yang menjual bebas exsymer dan tramadol. Walau faktor ain, seperti pendidikan, agama juga sangat berperan membentuk karakter remaja,” ucapnya.
Sony pun berharap, peristiwa keji ala Gengster di Kabupaten Tangerang yang belum lama terjadi adalah yang terakhir kalinya," pungkasnya
(*/Arman)
