PANDEGLANG, INEWS45.COM | Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum keluarga Islam (HKI), STAI_BABUNAJAH , mengadakan diskusi publik Antropologi hukum pada program Orientasi jurusan hukum keluarga islam (Osjur) bagi mahasiswa baru angkatan 2022.
Kegiatan yang bertema "mewujudkan mahasiswa yang berintegritas sebagai agent of change dan agent of control sosial" Kegiatan ini digelar di kampus 2 STAI Babunajah, Jalan Raya Labuan, Cimedang. Kecamatan menes, Kabupaten Pandeglang-banten pada 29 Oktober 2021.
Kegiatan orientasi jurusan ini merupakan kegiatan perdana sejak terbentuknya HMJ-HKI yang di laksanakan setelah 1 tahun berjalan, guna memberikan wawasan dan langkah kedepan atau prosfek terhadap jurusan yang diambil serta melahirkan sumber daya yang berkualitas secara akademik dan profesional dalam bidangnya juga memiliki integritas pribadi sebagai sarjana muslim yang berkompeten.
Ketua HMJ HKI, Muhamad Bustomi mengucapakan terima kasih kepada para pihak yang terlibat atas berjalannya kegiatan ini serta menjelaskan Orientasi jurusan ini merupakan salah satu program HMJ-HKI yang dimana sebuah pengenalan jurusab dan profesi HKI.
" saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat atas terselenggaranya kegiatan Orientasi jurusan, orientasi jurusan ini adalah sebuah pengenalan jurusan dan profesi hukum keluarga Islam untuk mahasiswa baru di himpunan agar mereka mempunyai pemetaan sebelum menentukan cita-cita mereka," katanya.
"Ditambah selama ini kebanyakan mahasiswa HKI hanya memandang , Profesi HKI hanya bekerja di kemenag dan menjadi Pengacara, Padahal menurutnya sangat banyak profesi yang dapat diduduki para lulusan HKI. Maka perlunya dipersiapkan sejak mahasiswa baru melalui orientasi jurusan ini sehingga mereka bisa mempersiapkan segala hal yang diperlukan jauh-jauh hari," terangnya.
Pemateri yang hadir pada kegiatan orientasi Jurusan HKI berasal dari latar belakang profesi yang berbeda, diantaranya akademisi hukum/dosen Amum Mahabub Ali, S.H., M.H. sekaligus ketua Prodi HKI, Nana Anggraena, S.H. salah satu Alumni Staibanna yang sekarang menjadi Advokat dan menjadi Sekretaris Himpunan Advokat Pengacara Indonesia (HAPI) Provinsi Banten, Siti Rohayati, S.H. yang juga sama adalah alumni Staibanna merupakan Advokat dan Ketua Rumah Perempuan dan Anak serta penerima awardee Beasiswa Unggulan 2021.
Nana Anggraena, S.H. menyampaikan saat memberikan materi dalam acara orientasi jurusan bahwa jurusan HKI lebih pleksibel dalam menetukan pilihan salah satunya adalah profesi setelah lulus dari bangku kuliah.
"Menurut pengalama saya pribadi dengan masuk HKI selain bisa belajar Hukum agama islam tapi juga mempelajari hukum kontinental serta hukum adat yang ada di negara kita", kata Nana
"Disamping itu prosfek kerja dari Jurusan HKI kita bisa menjadi Hakim PA/PTA di Mahkamah Agung ,Dosen, Penghulu dan Kepala KUA, BP4 KUA, Penyuluh Agama di KUA, Pegawai Administratif Kemenag/Pemda, Konsultan Hukum Keluarga Islam, Advokad dan masih banyak lagih, asalkan ada kemauan dan niat yang kuat" lanjutnya dalam memebrikan materi Pengenalan Profesi HKI.
Disisi lain Siti Rohayati, S.H. dalam materi ke tiga tentang kesetaraan Gender mengatakan beberapa hal kepada peserta orientasi jurusan HKI bahwa Kesetaraan gender bukan perkara persaingan antara kaum perempuan dengan kaum laki-laki, melainkan upaya untuk memperjuangkan hak kemanusiaan.
"dengan adanya orientasi jurusan ini Maka perlu diperhatikan Hakikat dari kesetaraan gender adalah memastikan kaum perempuan dan laki-laki memiliki aksesibilitas terhadap sumber daya, jangan sampai sudut pandang yang terjadi di masyarakat terhadap perempun seringkali diangap rendah ketimbang laki laki maka ada istilah perempuan hanya sekedar kasur, sumur dapur," ungkap siti
Ditempat yang sama, salah satu panitia orientasi jurusan HKI mengatakan dengan adanya kegiatan ini mereka bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih luas dan paham akan arah tujuan mereka kemana setelah lulus dari Staibanna.
"Dengan adanya orientasi jurusan ini kami selaku mahasiswa hukum keluarga Islam mendapatkan pengetahuan yang lebih luas nya seputar prodi hukum yang ada di sekolah Tinggi babunnajah dan memiliki arah tujuan yang jelas/tidak ada nya lagi ketimbang karena merasa salah mengambil jurusan" ucap Nyimas. (Acoy)