KABUPATEN TANGERANG, INews45.com | Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) melalui PT Pos Indonesia menuai polemik di beberapa Desa, seperti yang terjadi di Desa Merak Kecamatan Sukamulya dinodai dengan adanya dugaan intimidasi dan pengarahan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) oleh oknum RT setempat,(03/03/2022)
Terkait adanya Issue atau berita miring terkait dugaan warga penerima BPNT- Kantor Pos yang ditakut - takuti, itu tidak benar adanya.
Saat diwawancarai, salah satu KPM yaitu Salmi warga RT.001/002 Kampung Pabuaran, Desa Merak Kecamatan Sukamulya, “Tidak ada paksaan dan pengancaman akan dicoret, saya sama sekali tidak belanja di Waroeng yang ada disekitar lingkungan,, emang kenapa pak?”ucapnya bertanya balik.
Senada dengan Salmi, warga Rt. 00/004 Kampung Maja yang juga tidak semua uangnya dibelanjakan di Waroeng yang Standby di wilayah Desa Merak, bahkan saya hanya berbelanja 1 bulan dan tidak merasa ada pengancaman pencoretan dan paksaan," ujarnya
“Gak ada yang ngancem dan tidak ada yang memaksa, saya cuma belanja untuk satu bulan, cuma mengabiskan Rp.200.000 sembako yang saya dapat cukup dan bagus kok,“ungkapnya
Sementara itu Bhabinkamtibmas Desa Merak Aipda H. Abdul R yang secara langsung memantau dan memonitoring pelaksanaan kegiatan tersebut, membantah keras, bahwa berita itu tidak benar.
“Seharian saya bersama Pawas Ipda. Hariri saat memantau penyaluran dana Program Bantuan Sembako, tidak ada staf Desa Merak yang mengancam KPM akan dicoret, saya harap jangan fitnah, berita tersebut saya anggap tendensius tanpa terlebih dahulu menanyakan kebenarannya pada kami,"terangnya
Pernyataan Aipda Abdul R juga di benarkan Sigit selaku salah satu Staf Desa Merak, “Ya benar, saya tidak mendengar adanya nada pengancaman yang diucapkan para Staf - staf Desa yang lain, silahkan bila diperdengarkan agar tidak menjadi fitnah” tegasnya.
(*/Sarman)