SERANG, INews45.com - Sejumlah Warga Desa Damping, mendatangi Markas Polisi Daerah Banten (Mapolda Banten) mengadukan Sejumlah dugaan kasus terkait Sertifikat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang diduga telah di gelapkan oleh Oknum perangkat Desa Damping, Kecamatan Pemerayan, Kabupaten Serang-Banten berinisial (AN).
Dan sejumlah warga tersebut yang di wakili oleh (AH) telah resmi melaporkan terduga (AN)
Dalam kasus dugaan penggelapan sertifikat dan pungutan liar (PUNGLI) ke Polda Banten.
Ada sekitar 11 warga yang datang ke Polda Banten untuk mewakili beberapa warga yang tidak bisa hadir untuk mengadu ke polda Banten, terdiri atas Laki-laki dan Perempuan, menurut keterangan (AH) salah satu warga mengatakan kepada awak media.
" Kami 11 orang mewakili warga yang lain juga yang tidak bisa datang untuk melaporkan (AN) ke Polda Banten ini, terkait kasus sertifikat yang tak kunjung di bagikan ke warga, padahal kami sudah memberikan sejumlah uang, kami juga tau sertifikat itu sudah lama jadi, di kemanakan sertifikat kami, dan kami juga melaporkan kasus pemerasan dan pungutan liarnya Alhamdulillah laporan kami diterima oleh pihak kepolisian " ungkapnya, Senin 10/01/2022.
Hal tersebut mendapatkan apresiasi penuh dari ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Pemantau Kinerja Aparatur Negara (LSM Penjara) DPD Provinsi Banten. M.Rasmidi SH.
" Kami Mendukung penuh Warga Desa Damping yang buka Laporan Polisi (LP) di Satreskrim Polda Banten terkait dugaan tindak pidana Pasal 372 KUHP yang di duga telah di lakukan oleh oknum perangkat desa Damping Kec.Pamaraya Kab.Serang-Banten berinisial (AN) sebelumnya Kami telah mengirim surat permohonan konfirmasi terkait hal yang sedang di perkarakan oleh warga Desa Damping, namun dengan pongahnya dia menjawab melalui pesan singkat WhatsApp,bahwa semua desas desus informasi dari Warga Damping terkait dugaan keterlibatan dirinya disanggahnya." Katanya
(*/Red)
