SERANG — INEWS45.COM || Sejumlah pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Unit-unit BRI di bawah Cabang Serang mengaku menjadi korban penipuan oleh oknum pegawai BRI. Dugaan penipuan ini menyebabkan kredit mereka macet dan berdampak buruk pada usaha mereka.
Salah satu korban, pedagang di Pasar Lama, mengaku telah dua kali menerima pinjaman KUR dari BRI Unit Hasanuddin. Pada pinjaman pertama, ia menggunakan dana tersebut untuk berdagang dan tidak mengalami masalah. Namun, saat hendak melakukan pelunasan, ia diarahkan oleh oknum pegawai BRI untuk kembali mengajukan pinjaman dengan nilai lebih besar, hingga Rp10 juta. Pinjaman kedua ini diajukan bukan atas namanya, tetapi menggunakan identitas suaminya, termasuk KTP dan kartu keluarga.
Pedagang tersebut bahkan diarahkan untuk mengikuti sesi foto di sawah dan di depan toko untuk keperluan survei, meskipun usahanya hanya berupa lapak kecil. "Mereka bilang foto saja biar cepat cair," ujar korban.
Setelah pencairan pinjaman, korban hanya menerima sebagian kecil dana, yakni Rp1,5 juta dari total pinjaman Rp10 juta. Sisa uang diduga diambil oleh oknum pegawai tersebut dengan alasan pembayaran administrasi. Korban mengaku tidak pernah menikmati dana pinjaman secara utuh.
Supriyani, perwakilan warga yang menyuarakan kasus ini, mengungkapkan bahwa dugaan modus serupa juga terjadi di banyak unit BRI lain, seperti BRI Unit Pasar Rau, Unit Ciceri, Unit Kepandean, Unit Yumaga, Unit Sempu, Unit Cipocok, Unit Pakupatan, Unit Singandaru, dan Unit Karangantu. Kasus-kasus ini disebut sudah berlangsung sejak 2020 hingga 2022 dan merugikan banyak warga kecil.
Supriyani telah melaporkan dugaan penipuan ini ke Kejaksaan Negeri Serang dan diterima pihak kejaksaan yang telah menindaklanjuti laporan tersebut. Ia juga menyampaikan harapan agar hasil penyelidikan segera diumumkan dan keadilan ditegakkan bagi para korban.
(*/ Bmbg )
