Banten, iNews45.com || Dua Armada SKL dengan nopol B 9277 UFV dan B 9178 TFA ditemukan di Bojonegaro, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, mengisi Jetty SPW diduga tidak di lengkapi dokumen resmi (Bodong). Sabtu (6/1/2024).
Dua Armada tersebut sampai di Jetty sekira pukul 00:30 dengan membawa surat jalan yang ditunjukkan kepada H.Lukman selaku pembeli BBM Solar tanpa dilengkapi dokumen resmi selayaknya transportir BBM yang lainnya.
Sigit selaku pengurus SKL kepada awak media mengatakan bahwa dirinya mendapatkan pesanan dari orang yang bernama Irwansyah.
" Betul itu armada SKL saya, yang pesan itu pak Irwansyah untuk pak H. Lukman dan untuk yang bertanggung jawab dilapangan semuanya pak H . Lukman, tadi juga saya sudah menelpon pak Kamla dan sudah menyambung juga ke kami dan pengiriman solar ini untuk mengisi Jetty dan dokumen yang dibawa oleh supir sudah lengkap," ungkapnya.
Diketahui, menurut pengakuan supir tenki SKL yaitu Ade dan Sarbin mengatakan bahwa jika dua Armada tersebut mengambil BBM Solar dari Kalimalang, Tangerang tanpa dilengkapi dokumen hanya surat jalan saja.
" Iya pak betul ini mobil bermuatan solar untuk di kirim ke jetty SPW, barang ini ngambil dari Kalimalang, kami hanya di suruh yang ngarahin kami pak Irwansyah, katanya pak Irwansyah yang mau mengawal kami tapi saat kami hubungi nomornya tidak aktif, padahal ketika mau berangkat kami dikirim google map," ujarnya.
Namun dari hasil investigasi awak media dilapangan didapati bahwa hanya segelintir surat jalan yang dibawa supir tanpa dilengkapi dokumen, Padahal perbuatan mengangkut minyak tanpa izin usaha pengangkutan diatur dalam Pasal 53 huruf b Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi.
Seharusnya mobil tersebut dilengkapi dengan surat jalan seperti layaknya mobil transportir BBM non subsidi yang lainnya seperti izin bunker yang di keluarkan oleh kantor KSOP, surat Bill of lading (tempat pengambilan barang tersebut), surat B3 Mobil, surat B3 supir dan DL, tempat pengambilan.
Sampai berita ini terbit beberapa pihak yang terkait belum dapat dihubungi.
Red. Tim