Viral..!!! Beredar Video Duel Brutal Siswa Sekolah di Lebak - Banten
KAB. LEBAK, iNews45.com || Sebuah video yang memperlihatkan terjadinya duel satu lawan satu antar siswa dari 2 sekolah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Viral di berbagai platform media sosial (04/08/2025)
Aksi kekerasan ini melibatkan 6 pelajar dari SMK Negeri 1 Kalanganyar dan MAN 1 Lebak, disaksikan secara brutal oleh sejumlah rekan mereka tanpa ada yang berupaya untuk menghentikannya.
Video berdurasi 48 detik itu memperlihatkan perkelahian di bekas galian tanah pembuatan bata merah di Desa Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung. Sejumlah pelajar tampak menonton dan merekam aksi duel tersebut.
Kepada Awak media,melalui sambungan telephone selulernya, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Negeri 1 Kalanganyar, Yanti, membenarkan adanya insiden tersebut
Menurutnya, pihak sekolah menerima kiriman video duel tersebut dalam versi hitam - putih. Kemudian setelah mengidentifikasi para pelaku, pihak sekolah langsung memanggil mereka guna dilakukan pembinaan.
“Benar, kami awalnya menerima video tersebut dalam versi hitam - putih , Dan langsung kami dapat mengenali siswanya. "Kami panggil dan kami kumpulkan untuk dilakukan pembinaan, karena dari video tersebut langsung teridentifikasi beberapa siswa yang terlibat,” ujar Yanti
Video duel tersebut terjadi pada hari Senin sepulang sekolah, berbeda dengan peristiwa tawuran lain yang terjadi pada Rabu menjelang Magrib dengan pelaku yang berbeda.
“Untuk duel itu melibatkan siswa kelas 10. Biasanya mereka diantar jemput orang tua, tapi hari itu membawa motor sendiri - sendiri. Sepertinya mereka dipaksa ikut,” jelas Yanti.
Total siswa yang terlibat mencapai 14 orang dari kelas 10 hingga kelas 12. Diduga duel ini bagian dari proses rekrutmen kelompok tertentu yang kerap terjadi seusai masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
“Mereka bilang hanya ingin duel saja, tapi kami menduga ini terkait rekrutmen kelas 10. Ada indikasi tekanan, bahkan ancaman agar mereka ikut dan tidak kabur,” ungkap Yanti.
Pihak sekolah juga mencurigai keterlibatan alumni, termasuk mantan siswa yang dikenal sering membuat kerusuhan dan pernah dikeluarkan dari sekolah. Mantan siswa tersebut juga pernah ditahan Polsek Cikulur karena menyerang sekolah lain.
“Kami menduga ada alumni yang terlibat. Salah satunya mantan siswa yang dulu dikeluarkan karena kasus serupa, bahkan pernah ditahan di Polsek Cikulur,” tegasnya.
Untuk hal itu pihak sekolah akan menjatuhkan sanksi sesuai aturan yang berlaku. Duel dan tawuran masuk kategori pelanggaran berat dan kriminal, yang dapat berujung pada pemberian Surat Peringatan 3 (SP3).
“Jika ada pengulangan pelanggaran sekecil apa pun, siswa siap dikembalikan kepada orang tua,” tegas Yanti.
Pihak sekolah berharap dukungan masyarakat dan aparat kepolisian untuk mencegah aksi serupa agar tidak menular kepada adik kelas.
(Yanto)