SERANG, INEWS45.COM | Komunitas masyarakat Ciruas yang tergabung melalui dalam jaringan (daring) internet wahana komunikasi media sosial warga 'Tjiroeas B'Bagi' menggelar acara Halal Bihalal perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah yang bertempat di Lapangan Kp. Tegal Jetak, Desa Citerep, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang Banten, (Sabtu, 21/05/2022).
Mengangkat tema "Deduluran Selawase", ajang kumpul silaturahmi warga yang dihadiri berbagai lintas generasi, dari pemuda berusia belasan tahun sampai dengan tokoh-tokoh masyarakat dan para kasepuhan tersebut berlangsung sejak siang hari hingga jelang tengah malam.
Dilatarbelakangi rasa syukur, kerinduan akan berkumpul bertatap muka dan berkegiatan bersama setelah adanya pembatasan sosial masyarakat selama masa pandemi Covid-19 lalu itulah menurut Zuliyanto, selaku koordinator acara menjadi sedikit terputusnya hubungan langsung antar warga, dan melalui forum komunikas via grup Media Sosial Facebook dan WhatsApp Messenger inilah setidaknya hal tersebut dapat terobati.
Oleh sebab itu, sejak ditetapkan kelonggaran aktivitas masyarakat oleh pemerintah baru-baru ini. Segenap warga yang tergabung dalam grup medsos Tjiroeas B'Bagi kemudian berinisiatif membuat kegiatan halal bihalal.
"Acara ini bisa dikatakan sebagai ajang kumpul ataupun kangen segenap warga Ciruas untuk berkegiatan bersama-sama setelah kondisi masa pandemi Covid-19 sekitar 2 tahun ini, " kata Zuliyanto atau sering disapa Kang Zul yang juga merupakan salah seorang inisiator penggerak kegiatan didalam sambutannya tadi malam.
Diungkapkan Kang Zul, komunitas medsos Tjiroeas B'Bagi merupakan grup terbuka bagi masyarakat Ciruas untuk menjadi sarana komunikasi dan berbagi informasi.
"Mudah-mudahan melalui grup medsos WhatsApp Tjiroeas B'Bagi inilah kita semua tetap dapat terhubung, semakin erat persaudaraannya untuk selalu berkomunikasi, berbagi informasi dan berbagi cerita juga pengalaman, sesuai dengan tagline nya yakni Deduluran Selawase, " ungkapnya.
Masih kata ia, meski baru beranggotakan kurang lebih sekitar 150 an orang. Namun begitu, tercatat bahwa anggota saat ini bukanlah warga berdomisili di sekitar Ciruas saja, melainkan terdapat pula orang Ciruas yang telah lama pergi merantau untuk mencari pekerjaan, lantas kemudian bermukim diluar wilayah Ciruas, luar pulau bahkan juga diluar negeri.
"Berharap tetap nyambung, tetap berhubungan. Apa saja, umumnya dari sekedar hanya bertegur salam berkata kabar via chat nya, maupun adapula yang kemudian membahas kondisi-kondisi sosial yang terjadi pada wilayah Ciruas. Tentunya lebih kepada Respect, " tambahnya.
Dilanjut sambutan salah satu perwakilan tokoh masyarakat Ciruas, Leli Hambali, melalui kegiatan kali ini dirinya mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh Tjiroeas B'bagi. Terlebih terhadap menumbuhkembangkan potensi masyarakat di segala bidang dan bersifat positif.
"Meski didalam grup WA saya pribadi hampir tidak pernah komentar, namun saya tetap selalu memantau. Minimal tidak ketinggalan informasi seputar warga di sekitar Ciruas. Maka itu saya tetap mendukung program apa saja yang dilakukan dulur-dulur sekalian di Tjiroeas B'bagi, " ujar Pak Camat Leli atau Mang Leli, nama panggilan sebagian warga Ciruas saat menyebut dirinya di keseharian, yang mana beliau juga merupakan pensiunan Birokrat Pemerintahan Kabupaten Serang.
Sejak dulu, menurut Mang Leli, pemuda dan masyarakat Ciruas telah banyak dikenal dan boleh jadi barometer karena sebuah prestasi. Contohnya, pada bidang olahraga, berkesenian serta berbagai kegiatan lainnya.
Untuk itu, Mang Leli berpesan agar generasi penerus Ciruas hari ini dan kedepan agar selalu bersatu padu senantiasa memberikan prestasi serta mengembangkan potensi kearah positif.
"Teruslah Berkarya positif, jauhi perbuatan negatif seperti Narkoba dan perbuatan hukum lainnya, " pesan Mang Leli, tukasnya.
Selain diadakan pementasan pagelaran seni dan budaya yang berlangsung sejak siang hari. Pada malam itu, acara pun dibuka dengan penampilan Dynasti Band salah satu grup band legendaris lokal Serang asal Ciruas Dynasti Band, beberapa sambutan-sambutan, juga siraman rohani tausiyah agama oleh KH. Jamaksari salah satu tokoh pemuka agama Ciruas.
Berlanjut, acara kemudian dilanjut dengan dialog interaktif 'ngobrol sesarengan' seluruh peserta dan tamu undangan yang hadir perihal seputar informasi, kondisi serta potensi Ciruas.
Menariknya, sambil berjalannya acara, beberapa foto jadul hitam putih hingga berwarna tak ketinggalan disisip tampilkan melalui layar gambar dari sebuah proyektor kala itu ikut pula menghiasi suasana. Tak ayal, oleh sebagian hadirin dijadikan suatu kenangan berharga bagi mereka.
Kontan, hal tersebut akhirnya membuat suasana makin hangat dan akrab.
"Oh..., lamun ore salah iku mah pas lagi acara pawai 17an kaen ya, (Oh..., kalau tidak salah itu saat sedang pawai peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus ya), " ucap salah seorang disampingku mengomentari sembari menunjuk foto dilayar proyektor.
"Iyeu bener, ore salah mah taun '80an, (Iya benar, kalau tidak salah sekitar tahun 1980), " timpal warga lainnya.
Tak kalah menariknya lagi, adanya salah satu foto lawas hitam putih yang sempat mencuri perhatian. Lewat foto itu tergambar suasana salah satu sudut Kota Ciruas Ibukota Kabupaten Serang tempo dulu. Masih terlihat asri, bersih dari sampah dan kemacetan seperti kondisi sekarang ini.
Foto dengan berlatarbelakang beberapa baris bangunan rumah dan toko kelontongan pinggir akses jalan nasional Serang - Jakarta itu rupanya berada di kampung Ciruas Pasar, seberang Pasar Ciruas.
"Kalau itu foto gambar tokonya almarhum Abah Haji Sufyan, sekitar tahun 1970 an, " tutur Mang Samlawi atau sering dipanggil Mang Awi, pemilik foto tersebut.
Menurutnya, kondisi jalan raya Serang Jakarta saat itu belum begitu lebar dan intensitas kendaraannya pun masih tak sebegitu ramai seperti sekarang.
"Itu Jalan Daendels, Jalan Anyer - Panarukan, " jelasnya.
Setelah selesai, yang ditunggu-tunggu Jamming music lintas generasi pun dilakukan. Tak ayal, dari penggemar pop, rock, pop melayu seperti Deep Purple, Koes plus, The Beatles, Iwan Fals, dangdut hingga Kangen Band pun dimainkan. Terakhir, acara kemudian ditutup dengan do'a bersama.
Kontributor : (Babah_Sendok)