Banten, iNews45.com || Posisi geografis Banten yang berdampingan dengan Jakarta meletakkan posisi politiknya menjadi sangat penting dan strategis. Dinamika politik yang terjadi di Jakarta akan langsung berdampak pada dinamika politik Banten. Demikian juga kondisi perekonomian Jakarta akan mepengaruhi perekonomian Banten. Pemerintahan Banten harus dapat mendesain hubungan simbiosis mutualis agar melahirkan manfaat besar bagi masyarakat Banten.
Banten memiliki potensi besar di bidang perekonomian, industri, pariwisata yang potensial mensejahterakan rakyatnya jika dikelola dengan kreatif, progresif dan kolaboratif dengan pemerintahan Jakarta.Peluang ini bisa diinisiasi dan digerakkan oleh para politisi Banten baik yang berkiprah di eksekutif maupun legislatif.
Pergerakkan dinamika poltik Banten digerakkan oleh dua elemen utama, menurut Agus Zhuge Maulana, anggota DPRD Nasdem Provinsi Banten sekaligus Dewan Penasehat ormas Jaros RI, yakni almamater UIN (Universitas Islam Negeri) dan santri alumni pondok pesantren Daar El Qolam-La Tansa yang didirikan Kyai Karismatik Ahmad Rifai Arief. Dua elemen aktor politik Banten ini memiliki kekentalan corak kesantrian dan nilai-nilai keislaman yang kuat. Mencerminkan tipologi dan kekhasan religiusitas masyarakat Banten.
Terkait Fenomena politik santri Kyai Rifai ini dibenarkan oleh Andra Soni, Guberur terpilih Banten periode 202-2025. Ketika berkunjung saat Milad Darqo ke 57 di Gintung. Andra menyampaikan rasa penasarannya di hadapan Kyai Adrian, Kai Imat, Kyai Odhy, mengapa pondok pesantren Daar El Qolam bisa melahirkan para politisi handal di Banten, yang berperan dalam arus utama pergulatan politik di eksekutif dan legislatif Banten.
Andra terkesan dengan kompetensi dan kelincahan kawan dan relasi politiknya dari kalangan politisi santri Darqo yang sekaligus menjabat sebagai anggota Dewan Penasehat Jaros seperti H. Suparman (Golkar), Muhlis Raya (PDIP), Kyai Eko (Demokrat) , H. Oong Sahroni (Gerindra), Muhibin (Gerindra).
Andra bersyukur bisa berkawan dengan para politisi santri Darqo tersebut dan berharap terus menjaga relasi dan kerjasama untuk berkontribusi pada peningkatan kualitas dan kemajuan kehidupan masyarakat Banten sekaligus memajukan kualitas pendidikan pondok pesantren di masa kepemimpinannya.
Ego Sektoral adalah Racun Mematikan Karir Politik
Feneomena kesuksesan politisi santri ini baiknya dapat dikapitaslisasi secara positif demi memberi manfaat besar bagi para politisi, umat, pondok pesantren dan alumni. Sayangnya posisi dan peran ini belum digarap secara optimal. Sinyalemen ini disampaikan oleh Kyai Seniman KH Mujiburahman Ibing, pemimpin pondok pesantren Assaadah Serang.
Kyai Ibing menilai bahwa relasi para politsi santri ini belum terjalin dan terkosolidasi dengan baik. Sehingga terlihat secara kuatitas politsi santri ini berjumlah banyak tapi tidak memberi pengaruh dan manfaatnya bagi alumni. Masih terasa fragmentatif (pecah) sehingga begerak dan berjuang sendiri-sendiri. Para politis senior berjuang membangun karirnya sendiri. Di sisi lain para alumni yang sedang mencoba membangun karir politikpun merasa tidak mendapat sapaan, respon apalagi dukungan dari para politsi santri senior.
Fenomena fragemtasi para politsi santri ini dibenarkan oleh Sahrudin Black, seorang aktivis, yang menyampaikan apatismenya ketika ada inisiatif dan organisasi yang mencoba menyatukan para politsi santri. Black ragu dan tidak antusias dengan lahirnya oragnisasi Jaros RI yang sedang berusaha menyatukan para politisi santri karena dia sering mengalami sendiri yakni tidak mendapat respon dan dukungan dari kalangan politsi santri senior.
Karenanya Kyai Mujib dan Black berharap lahirnya Organisasi Jaringan Organ Santri RI dapat menjadi antitesa dan solusi atas fenomena fragmentasi politisi santri untuk dapat berintegrasi, berkonsolidasi dan berkolaborasi yang bermanfaat bagi terus peningkatan karsi sukses poliitsi santri senior sekalgus membantu membuka jalan bagis para poltisi santri yunior yang baru memulai karir politik.
Kyai Ibing megingatkan agar para politsi santri senior sadar dengan khitah kesantriannya bahwa mereka jadi politisi sukses itu sedikit banyak karena citra dan branding kesantrian yang mereka peroleh dari pondok seperti yang hal itu sudah disinyalir oleh Andra.
Maka menurut Kyai Ibing, politisi yang terjangkit ego sektoral yang merasa bahwa kesukesan karir politiknya lebih karena perjuangan dirinya sendiri dengan penafikan peran citra santri dan pondok pesantren, maka nasibnya tidak akan lama. Karir politikya tidak akan berlangsung lama. Entah karena mengalami kemorosotan-kejatuhan karir politikya ataupun karena dijatuhkan lawan politiknya.
Tujuan Utama Berdirinya Organisasi Jaros RI
Jaros RI adalah Jaringan Oragnisasi Santri Republik Indonesia yang mencoba mengkonsolidasi politisi santri Daar El Qolam-La Tansa. Kelahirannya dipicu oleh keinginan menjadi antitesa dan solusi atas oleh Realitas fenomena sosial politik politisi santri. Dengan mengusung gagasan dan narasi ”integrasi, kosolidasi dan kolaborasi” antara politsi santri pondok pesantren Daar El Qolam-La Tansa berikut seluruh anak cabang serta pondok pesantren lain yang sevisi dan semisi.
Latar berdirinya Jaros RI ini juga dipicu oleh keperihatianan atas fragmentasinya para politisi santri. Alumni Darqo-La tansa yang mencapai ribuan tidak sebanding dengan pencapaian puncak karir politiknya di Nusantara. Masih terlalu sedikit politsi yang mencapai kursi di kabupaten, kota dan provinsi apalagi di luar Banten.
Meski pernah ada politsi santri berhasil menduduki jabatan eksekutif dengan menjadi wali kota dan bupati tapi sekarang Jabatan eksekutf itu tidak mngalami eskalasi peningkatan signifikan baik secara jumlah politsi santri yang menjabat, maupun peningkatan karir di ranah kekuasaan eksekutif. Apalagi ketika melihat jabatan di tingkat DPR RI dan kementrian-lembaga, Politsi santri belum berhasil untuk mencapai kedudukan itu. Padahal dilihat dari jumlah politisi santri mestinya bepotensi besar untuk dapat mencapainya jika bersatu, teroragnisir, terkonsolidasi, bersinergi dan bekerjasama dengan baik dan simultan.
Berharap dengan upaya integrasi, konsolidasi dan kolaborasi yang digagas Jaros RI, setiap dan selurush resources/sumber daya politisi santri dapat menimialisir bahkan mengeliminasi racun ego sektoral dan sikap jumawa para politisi santri. Menghilangkan rasa takut tersaingi dan ingin menonjol-sukses sendiri. Menuju sikap merendah hati untuk mampu bersikap terbuka dan bersepakat dengan gagasan bahwa jika ingin mengalami keberlanjutan dan peningkatan karir politk hanya bisa dilakukan dengan langkah integrasi, konsoliasi dan kolaborasi. Memuwujud menjadi komunitas politsi santri simbiosis mutualis dan sinergis.
Jika perubahan paradigma dan sikap politik ini bisa terwujud maka politsi santri Kyai Ahmad Rifai Arif berpeluang besar mencapai karir politik yang eskalatif-meningkat dan berpengaruh masif di tingkat wilayah Banten bahkan tingkat Nasional. Baik di ranah eksekutif maupun legislatif.
Tidak hanya itu yang akan dicapai, tapi juga politisi santri akan berpengaruh besar menginfiltirasi dunia politik dengan nilai-nilai moral kesantrian dan keislaman secara cerdas,kreatif, inkusif dan produktif bagi peningkatan kesejahteraan umat dan bangsa. Dinamika politik akan bergerak berbasis nilai keadaban, beretika, toleran namun tetap kompetitif dalam memilih figur terbaik dari calon eksekutif mapun legislatif.
Pengalaman dan pembelajaran berpolitik penuh kematangan dan kedewasaan ini telah ditunjukkan oleh polisi Santri senior yakni Muhlis Raya, politisiPDIP, yang menjadi pendukung Airin Rachmi Diany, melawan Kyai Eko Demokrat yang mendukung Adra Sonya dalam panasnya kompetisi dan konststasi Pilkada Gubernur Banten 2024 lalu.
Ketika akhirnya Andra Soni menang menjadi gubernur terpilih Banten periode 2024-2029. Muhlis dan Kyai Eko tetap bersahabat, menjalin dan melanjutkan kerja sama politik. Tak menyisakan rasa sakit hati. Tak ada sentimen politik. Mereka berdua memandang bahwa politik adalah politik. Dan persahabatan adalah persahabatan yang harus dipertahankan sebagai modal sosial penting dalam menata harmoni kehidupan yang lebih besar.
(Pesan Penting untuk Politisi Santri Daar Elqolam-La Tansa)
Oleh Agus ‘Zhuge’ Maulana
(Anggota DPRD Nasdem Provisi Banten dan Dewan Penasehat Jaros RI).